VIVAnews - Air radioaktif level tinggi dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushina Dai-Ichi bocor dan mengalir ke Samudera Pasifik. Air mengalir ke cekungan sedalam dua meter menuju laut. Belakangan diketahui, air mengalir melalui lubang di tembok beton berdiameter 20 sentimeter. Demikian diungkapkan pejabat Tokyo Electric Power Company, pengelola PLTN Fukushima.
Level radiasi di lubang tersebut lebih dari 1.000 millisieverts per jam atau 330 kali lipat dari dosis yang diterima rata-rata penduduk di negara industri maju dalam setahun. Untuk menghentikannya, perusahaan akan menambal lubang itu dengan beton.
Penemuan ini didapat berdasarkan hasil investigasi selama beberapa hari belakangan, untuk mencari penjelasan lonjakan kontaminasi air laut di dekat PLTN.
Kamis lalu, pejabat pemerintah mengumumkan berdasarkan sampel yang diambil Rabu sore dalam radius 330 meter dari PLTN, kadar iodine-131 terukur 4.385 kali di atas standar. Sementara kadar cesium-237 diketahui 527 kali di atas normal. Para ahli mengatakan, isotop radioaktif yang terakhir bisa jadi masalah besar.
Sebab, cesium-237 membutuhkan waktu 30 tahun untuk melepaskan setengah dari radiasinya. Bandingkan dengan isotop iodine-131 yang hanya butuh delapan hari.
Air berkadar radioaktif level tinggi juga terdeteksi di beberapa turbin reaktor, terowongan-terowongan, dan air tanah. Bahkan area dekat reaktor nomor dua yang luruh menunjukkan, level radiasi 100.000 kali di atas ambang normal pendingin nuklir.
Mulai Sabtu ini sebuah proyek pemasangan kamera di parit, yang berfungsi untuk membantu menunjukkan potensi kebocoran, dimulai.
Penyemprotan juga terus dilanjutkan untuk mengunci bahan radioaktif di dalam dan sekitar kompleks nuklir--sehingga tidak merembes lebih jauh melalui air, udara dan darat.
Para kru telah menyebar sekitar 2.000 liter (lebih dari 500 galon) resin sintetis di area seluas 500 meter persegi. "Fungsinya seperti lem super yang menekan kontaminasi," kata Nolan Hertel, ahli teknik radiasi Georgia Institute of Technology, Atlanta, Amerika Serikat, seperti dimuat CNN, 2 April 2011.
Sementara itu, pejabat badan keselamatan nuklir Jepang, Hidehiko Nishiyama mengatakan, pihaknya berencana menyuntikkan hidrogen ke dalam reaktor nomor 1, 2, dan 3.
Sabtu ini, 2 April 2011, setelah mengunjungi Rikuzentakata di Prefektur Iwate, Perdana Menteri Jepang Naoto Kan pergi ke Hironocho, sebuah desa di prefektur Fukushima yang telah jadi pusat operasi penanganan krisis nuklir. Di sana ia memberikan semangat pada para pekerja yang tengah berjuang menentukan nasib Jepang. (kd)
Level radiasi di lubang tersebut lebih dari 1.000 millisieverts per jam atau 330 kali lipat dari dosis yang diterima rata-rata penduduk di negara industri maju dalam setahun. Untuk menghentikannya, perusahaan akan menambal lubang itu dengan beton.
Penemuan ini didapat berdasarkan hasil investigasi selama beberapa hari belakangan, untuk mencari penjelasan lonjakan kontaminasi air laut di dekat PLTN.
Kamis lalu, pejabat pemerintah mengumumkan berdasarkan sampel yang diambil Rabu sore dalam radius 330 meter dari PLTN, kadar iodine-131 terukur 4.385 kali di atas standar. Sementara kadar cesium-237 diketahui 527 kali di atas normal. Para ahli mengatakan, isotop radioaktif yang terakhir bisa jadi masalah besar.
Sebab, cesium-237 membutuhkan waktu 30 tahun untuk melepaskan setengah dari radiasinya. Bandingkan dengan isotop iodine-131 yang hanya butuh delapan hari.
Air berkadar radioaktif level tinggi juga terdeteksi di beberapa turbin reaktor, terowongan-terowongan, dan air tanah. Bahkan area dekat reaktor nomor dua yang luruh menunjukkan, level radiasi 100.000 kali di atas ambang normal pendingin nuklir.
Mulai Sabtu ini sebuah proyek pemasangan kamera di parit, yang berfungsi untuk membantu menunjukkan potensi kebocoran, dimulai.
Penyemprotan juga terus dilanjutkan untuk mengunci bahan radioaktif di dalam dan sekitar kompleks nuklir--sehingga tidak merembes lebih jauh melalui air, udara dan darat.
Para kru telah menyebar sekitar 2.000 liter (lebih dari 500 galon) resin sintetis di area seluas 500 meter persegi. "Fungsinya seperti lem super yang menekan kontaminasi," kata Nolan Hertel, ahli teknik radiasi Georgia Institute of Technology, Atlanta, Amerika Serikat, seperti dimuat CNN, 2 April 2011.
Sementara itu, pejabat badan keselamatan nuklir Jepang, Hidehiko Nishiyama mengatakan, pihaknya berencana menyuntikkan hidrogen ke dalam reaktor nomor 1, 2, dan 3.
Sabtu ini, 2 April 2011, setelah mengunjungi Rikuzentakata di Prefektur Iwate, Perdana Menteri Jepang Naoto Kan pergi ke Hironocho, sebuah desa di prefektur Fukushima yang telah jadi pusat operasi penanganan krisis nuklir. Di sana ia memberikan semangat pada para pekerja yang tengah berjuang menentukan nasib Jepang. (kd)
Komentar :
Menurut pendapat saya kebocoran nuklir di Jepang merupakan salah satu masalah besar yang harus segera ditangani oleh Jepang karena kita tahu radiasi nuklir memilki banyak sekali kerugian seperti halnya :
Dampak sesaat atau jangka pendek akibat radiasi tinggi di sekitar reaktor nuklir antara lain sebagai berikut.
1. Mual muntah
2. Diare
3. Sakit kepala
4. Demam.
Sementara itu, dampak yang baru muncul setelah terpapar radiasi nuklir selama beberapa hari di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Pusing, mata berkunang-kunang
2. Disorientasi atau bingung menentukan arah
3. Lemah, letih dan tampak lesu
4. Kerontokan rambut dan kebotakan
5. Muntah darah atau berak darah
6. Tekanan darah rendah
7. Luka susah sembuh.
Dampak kronis alias jangka panjang dari radiasi nuklir umumnya justru dipicu oleh tingkat radiasi yang rendah sehingga tidak disadari dan tidak diantisipasi hingga bertahun-tahun. Beberapa dampak mematikan akibat paparan radiasi nuklir jangka panjang antara lain sebagai berikut.
1. Kanker
2. Penuaan dini
3. Gangguan sistem saraf dan reproduksi
4. Mutasi genetik.
Selain memberikan dampak negative secar fisik radiasi nuklir juga akan memberikan tekanan psikologis kepada penderitanya. Apalagi dilihat dari artikel tersebut air radioaktif sudah mengalir ke samudra pasifik hal tersebut bukan saja bisa membahayakan penduduk jepang namun seluruh dunia pun dapat terkena dampaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar